Kontak Utama
Jl. Raya Kasilib RT 001 RW 001, Wanadadi, Banjarnegara
Banjarnegara, Jawa Tengah
ID 53461
Khazanah Arsip Desa Kasilib Kabupaten Banjarnegara
Babad Desa
Pada jaman dahulu.. kira-kira tahun 1700-an datanglah seorang penyebar agama Islam dari Kerajaan Giri, Gresik Jawa Timur, yaitu utusan dari Sunan Giri untuk menyebarkan ajaran agama Islam di tlatah jawa bagian tengah. Penyebar agama Islam tersebut terkenal dengan sebutan Sunan Giri Wasiat.
Sunan Giri Wasiat menetap di desa dagan, punggelan. Beliau kerap berkeliling untuk berdakwah dan mengajari ngaji pada desa-desa sekitar.
Pada saat beliau sedang ngajari ngaji orang-orang di Desa Badakarya, beliau mendengar ada suara orang menangis keras “ngerik-ngerik“. Ternyata suara itu berasal dari sebelah selatan sabrang sungai kacangan arah barat.
Beliau berinisiatif untuk mencari suara tersebut dengan beberapa para pengikutnya. Pada saat itu untuk menyebrang sungai pekacangan tidaklah mudah. Pinggir-pinggir sungai masih berupa gombol, masih banyak binatang buas.. seperti ular berbisa, kera, blacan,bahkan macan. Disungai kacanganpun masih terdapat buaya.
Dengan susah payah, sunan giri wasiat dan pengikutnya berhasil menyebrang sungai dan membabat gombol, dan menuju arah terdengarnya suara. Ia segera membabat gombol dan rimbunan hutan bambu yang rapat, . Saking banyaknya oyot dan dahan2 bambu yang melitang sampai-sampai jubah Sunan Giri wasiat tersampir pada dahan pohon berduri dan tidak bisa diambil.. maka sunan Giri wasiat bersabda ” Klambi Jubahku kesampir pang wit ora bisa dijumpuk.. titenono iki nggon tak jeneni “Semampir”!. Maka tempat dimana jubah sunan Giri Wasiat tersebut tersampir di dahan pohon kelak menjadi Dusun Semampir.
Kemudian sunan giri dan rombongan terus berjalan ke arah barat ke arah asal suara tangisan sambil mbabati dahan-dahan pohon dan sampailah ia di sebuah gubuk di tengah hutan bambu. Suara tangis ngerik-erik itu berasal tangisan seorang nenek dari gubuk tersebut. Kemudian sunan Giri bersabda” Iku ngon wong nangis ngerik-erik iki tak jenengi Nderik.
Segera Sunan giri dan rombongan uluk salam, Nuun nini… sopo sira? ngapa nangis ngerik?? Ternyata nenek tersebut nangis ngerik-ngerik karena ditinggal anaknya pergi. Maka sunan giri memerintahkan pengikutnya untuk menghibur nenek tersebut, dan memberikan makanan. Dan berusaha mencari anak nenek tersebut yang sudah beberapa hari tidak pulang ke rumah.
Ternyata untuk mencari anak si nenek tersebut, rombongan sunan giri agak mengalami kesulitan karena daerah tersebut di kelilingi oleh hutan bambu yang sangat rapat. Ada pengikut sunan yang mencari ke arah barat, namun ia terjebak (terselip) di rapatnya hutan bambu, yang mencari berjalan ke arah utara juga sama..mereka tidak bisa berjalan karena Keslibet dahan-dahan pohon hutan bambu sangat lebat. Karena pengikut sunan giri banyak yang terslibet-slibet maka sunan giri bersabda ” Iki nggon kok angel nggo ngoleti wong..mengendi-endi keslibet wit-witan, mangka titenana wewemgkon iki tak jeningi Keslibet!” Kelak karena pergeseran jaman nama keslibet berubah menjadi slibet..kemudian berubah menjadi Kasilib atau Silib.
Note:
(Cerita tersebut adalah semata dari ingatan Penulis saat membaca catatan ketikan mahasiwa KKN Pertanian UGM di tahun 1993 hasil dari wawancara sesepuh desa, saat mahasiswi tersebut ditempatkan di rumah Ortu Penulis). Apabila ada yang memiliki data lebih valid mohon dapat memberi koreksi).
Desa Kasilib terletak di wilayah kecamatan Wanadadi, Banjarnegara, Jawa Tengah. Sebelah utara dibatasi dengan sungai pekacangan, sebelah timur Desa Karang jambe, Selatan: Desa Tapen, Barat: Desa Simpar.
Desa Kasilib memiliki 4 Dusun:
Dusun Kasilib
Dusun Semampir
Dusun Cilamat
Dusun Karang Pucung
(sumber: ttps://paguyubanwongsilib.wordpress.com)
Pejabat Lurah/Kepala Desa dari periode ke periode:
1920- .. : Lurah Karang Pucung
1920 -…. : Mbah Lurah Munthuk (Alm) – Kasilib
1920 – 1940 : Bpk.Ramlan (Alm) – Semampir
1940 – 1960 : Bpk. Wirya Suwignya (Alm) – Kasilib
1960 – 1976 : Bpk. Wartomo (Alm) – Kasilib
1976 – 1993 : Bpk. Hadi Suwarno (Alm) – Kasilib
1993 – 2002 : Bpk. Subardi HS – Kasilib ( Cucu Bpk. Martaredja)
2002 – 2014 : Bpk. Nirbudiono – Kasilib (Putra Bpk. Hadisuwarno)
2014 – Sekarang : Bpk. Bangid – Cilamat
Kebaon/Dusun Kasilib
Periode Pejabat Kepala Dusun/Bau sbb:
Bpk. Wirya Suwignya (1920-1940)
Bpk. Martaredja (1940 – 1965)
Bpk. Marnawi (1965- 1980)
Bpk. Atmodjo (1980 – 2000)
Bpk.Firman (2000 – sekarang)